Kegiatanini anak-anak dipersilahkan satu persatu untuk membaca poin-poin dari poster tersebut secara bergantian. Setelah sudah mengetahui kemampuan membaca anak-anak, ada yang sudah bisa membaca dengan lancar dan masih ada yang dieja. Kegiatan selanjutnya adalah membaca poster dengan lantang secara bersama-sama.
Puisi pada dasarnya merupakan salah satu jenis karya sastra yang cukup populer untuk berbagai kalangan. Tak jarang juga, beberapa orang membacakan puisi untuk situasi tertentu, seperti pentas, hiburan, bahkan bisa juga digunakan untuk mengungkapkan perasaan kepada seseorang. Namun, membaca puisi tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa teknik yang perlu dipahami dan dikuasai agar seseorang mampu membacakan puisi sesuai keinginannya. Puisi diketahui merupakan jenis karya sastra yang memiliki irama, rima, penyusunan larik dan bait. Alhasil, teknik membaca puisi menjadi penting untuk memunculkan berbagai unsur tersebut menjadi sesuatu yang indah. berbagai unsur penting dari puisi untuk mampu menyampaikan sebagai unsur yang penting. Unsur-unsur tersebut membentuk suatu keindahan yang menjadi daya tariknya. Terlebih lagi jika dibacakan dengan tepat. Selain mampu menyajikan sebuah keindahan, ketika Kamu belajar mengenai teknik membaca puisi, secara tidak sadar Kamu juga bisa mendapatkan berbagai manfaat, misalnya seperti, pemahaman tentang nilai-nilai kehidupan yang tersembunyi dalam puisi. Dengan membaca puisi, Kamu juga bisa memahami perasaan yang ingin disampaikan oleh penulis puisi atau biasa disebut penyair. Nah, dalam artikel ini akan disejaikan berbagai informasi tentang teknik membaca puisi, mulai dari interpretasi atau penafsiran, teknik vokal, hingga performance atau penampulan. Berikut ini adalah penjelasan dari tiga teknik membaca puisi tersebut. Yuk, simak selengkapnya. A. Mengenal PuisiB. Teknik Membaca Puisi1. Interpretasi2. Teknik Vokala. Intonasib. Jedac. Artikulasid. Pernafasan3. Performance atau PenampilanC. Contoh PuisiRekomendasi Buku & Atikel Terkait Teknik Membaca PuisiBuku TerkaitMateri Terkait Fisika A. Mengenal Puisi Sebelum kita membahas teknik membaca puisi, ada baiknya kita mengenal kembali tentang pengertian dari puisi. Membicarakan puisi, tentukan tidak lengkap kalau tidak membahas tentang beberapa penyair legendaris Indonesia, Sapardi Djoko Damono, Chairil Anwar hingga Rendra. Ketiga tokoh tersebut telah mengabdikan hidupnya untuk menciptakan banyak puisi yang luar biasa. Nah, untuk memulai proses belajar teknik membaca puisi, kita dapat memulai dengan memahami puisi singkat tentang cinta karya Sapardi Djoko Damono berikut ini, Aku Ingin Karya Sapardi Djoko Damono Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Setelah Kamu membaca puisi tersebut, Kamu pasti dapat memahami perasaan yang ingin disampaikan oleh penyair. Hal itu adalah daya tarik dari puisi. Puisi biasa digunakan untuk mengungkapkan perasaan seseorang dengan media penggunaan kata-kata yang indah dan penuh makna. Pradopo mengungkapkan bahwa puisi pada dasarnya merupakan sebuah karya tulis yang disusun secara berirama untuk mengekspresikan pemikiran seseorang. Yang mana salah satu tujuannya adalah untuk bisa merangsang perasaan sekaligus imajinasi dari panca indera pembacanya. Oleh karena itu, tak heran apabila Kamu bisa ikut memahami perasaan yang diungkapkan oleh penyair. Apabila Kamu telah terbiasa memahami puisi, Kamu juga bisa membangkitkan imajinasi berdasarkan kata-kata dari karya tulis tersebut. Setelah penyair berhasil menciptakan sebuah puisi, biasanya karya sastra tersebut akan dideklamasikan atau dibacakan oleh seorang pembaca puisi. Seorang pembaca puisi biasa disebut dengan deklamator. Hal ini dilakukan agar puisi dapat tersampaikan secara luas kepada banyak orang. Seorang deklamator biasanya membacakan puisi dengan suara yang lantang dengan penuh penghayatan. Setelah mengetahui tentang puisi dan tujuan dari membaca puisi, pada bagian ini kita akan langsung membahas tentang apa saja teknik membaca puisi itu. Pengetahuan tentang teknik membaca puisi menjadi penting karena dapat menyampaikan makna sekaligus perasaan yang ada di dalam puisi secara lebih optimal. Tanpa teknik yang benar, membaca puisi tidak ada bedanya dengan pembaca puisi secara naratif, sehingga tidak mampu menggugah perasaan dan imajinasi dari pendengar. Nah, berikut ini adalah teknik membaca puisi yang telah berhasil rangkum. Menurut Utami, S., Sugiarti, Sutoro, & Sosa, A. 2008, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan ketika hendak mempelajari teknik membaca puisi, yaitu interpretasi atau penafsiran, teknik vokal dan penampilan. Yuk, kita bahas satu persatu! 1. Interpretasi Teknik membaca puisi yang pertama adalah interpretasi. Interpretasi sendiri merupakan salah satu kemampuan penting yang berkaitan dengan pemahaman terhadap puisi itu sendiri. Interpretasi dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam melakukan penafsiran atau penguasaan terkait arti kata, simbol, atau lambang yang dimasukkan dalam sebuah puisi oleh seorang penyair.. Salah satu kunci keberhasilan seorang deklamator dalam membacakan puisi adalah dengan memiliki kemampuan interpretasi yang tepat. Kemampuan interpretasi yang tidak tepat bisa membuat seseorang salah dalam memahami arti atau pesan yang ada di dalam sebuah puisi. Selain itu, interpretasi yang tidak akan sangat mempengaruhi teknik membaca yang lain dari segi vokal maupun penampilan. Jadi, interpretasi merupakan teknik membaca puisi pertama yang harus dikuasai oleh seorang pembaca puisi. Nah, berikut ini akan disajikan salah satu contoh puisi supaya Kamu dapat lebih melatih kemampuan interpretasi. Pada saat Kamu membaca suatu puisi, ada banyak sekali kata asing yang digunakan oleh penyair. Oleh karena itu, salah satu hal yang perlu dikuasai dalam teknik interpretasi adalah penguasan banyak kosa kata. Miaslnya dalam penggunaan kata “sedan” dari salah satu penggalan puisi yang berjudul Ibuku Dahulu ciptaan Amir Hamzah. Matanya terus mengawas daku walaupun bibirnya tiada bergerak mukanya masam menahan sedan hatinya pedih karena lakuku Tentu arti kata “sedan” dalam puisi berjudul Ibuku Dahulu itu bukan jenis mobil sedan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, “sedan” dapat diartikan sebagai isak atau suara tangis yang tertahan-tahan. Pemahaman arti yang benar dapat membuat seorang pembaca puisi menjadi lebih tepat dalam melakukan interpretasi. Dengan pengetahuan yang Kamu miliki tentang sosok ibu yang sedih hingga menahan tangis akibat perilaku anaknya dalam puisi itu, tentu saja akan semakin mempengaruhi bagaimana Kamu dalam menyampaikan pada saat membacakannya, mulai dari ekspresi, gerakan tubuh, hingga intonasi.. Tidak hanya mengetahui dan memahami arti dari setiap kata yang ada dalam sebuah puisi, Kamu juga harus mampu melakukan interpretasi atau penafsiran puisi secara menyeluruh. Barangkali ini akan cukup menyulitkan apabila Kamu menemui banyak puisi dengan gaya bahasa dan penulisan yang asing. Namun, di era teknologi seperti sekarang, referensi soal puisi pun banyak di internet. Nah, Kamu bisa memaksimalkan internet untuk memahami puisi yang hendak dibaca. Seorang penyair, penulis sekaligus profesor di Wayne State University dan University of Houston yang bernama Edward Hirsch pernah mengatakan bahwa salah satu hal yang perlu dilakukan oleh seorang pembaca puisi adalah dengan mencoba untuk membaca puisi secara pelan dan berulang. Menurutnya, puisi bisa lebih dipahami dengan membaca beberapa kali kata demi kata hingga seorang pembaca berhasil mendapatkan pemahaman lebih tentang puisi yang dibacanya. Nah, setelah Kamu mulai terbiasa untuk menafsirkan atau memahami makna dari puisi secara tepat, Kamu dapat melanjutkan untuk mempelajari teknik membaca puisi yang lain, yakni teknik vokal. 2. Teknik Vokal Teknik membaca puisi yang kedua adalah teknik vokal. Teknik merupakan salah satu teknik yang berhubungan mengenai kemampuan untuk membuat suara menjadi lebih jelas dan lebih sesuai dengan puisi yang dibaca. Nah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal agar seseorang bisa menghasilkan suara yang jelas dan baik. Tidak hanya itu, teknik vokal memiliki fungsi supaya pembaca puisi dapat menyampaikan berbagai makna atau penafsiran terhadap puisi kepada para pendengar. a. Intonasi Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal yaitu intonasi. Menurut Foy Ario, intonasi adalah kemampuan untuk mengatur keras atau lembut pengucapan suatu kata sehingga bisa menyajikan puisi secara tepat. Untuk memiliki kemampuan mengatur suara dengan baik, Kamu bisa menentukan kata yang dianggap penting sehingga dapat diberi penekanan ketika mengucapkannya. Penekanan kata-kata dalam puisi menjadi hal yang penting untuk dilakukan, hal ini biasa disebut dengan tekanan dinamik. Tidak hanya melakukan tekanan dinamik, dalam menyajikan intonasi yang baik juga ada teknik tempo. Teknik tempo sendiri digunakan untuk menentukan tingkat kecepatan atau kelambatan dalam mengucapkan suatu kata dalam membaca puisi. b. Jeda Hal kedua yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal adalah jeda. Sebagai karya sastra yang disusun dalam bentuk baris atau larik, salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh seseorang dalam membaca puisi adalah memberikan jeda ketika berada dalam pergantian barisnya. Jeda sendiri adalah cara melakukan pemberhentian sesaat dalam membaca puisi. Namun, apabila pemberian jeda dilakukan pada setiap baris puisi, tentu bisa mengakibatkan adanya efek terputus-putus. Hal ini bisa jadi mengganggu pendengar ketika hendak memahami atau menikmati pembacaan puisi. Nah, cara yang bisa Kamu gunakan untuk mengakali masalah tersebut adalah dengan mengikuti tanda baca yang ada di dalam puisi. Misalnya saja, seperti pada saat Kamu menemui tanda koma ,, maka kamu dapat memberikan penjedaan secara singkat. Sementara, apabila Kamu menemui tanda titik ., Kamu bisa lebih lama dalam melakukan penjedaan. Contoh penggunaan jeda yang tepat bisa Kamu lihat dari penggalan puisi Sajak Matahari karya W. S. Rendra berikut ini. Matahari adalah cakra jingga yang dilepas tangan Sang Krishna. Ia menjadi rahmat dan kutukanmu, ya, umat manusia! c. Artikulasi Hal ketiga yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal adalah artikulasi. Artikulasi dapat diartikan sebagai teknik untuk membuat suara menjadi lebih jelas pada saat mengucapkan setiap kata yang ada dalam sebuah puisi. Cara melatih artikulasi ini, Kamu bisa mulai mengucapkan secara jelas huruf-huruf vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/. Nah, teknik yang bisa Kamu lakukan agar suara bisa lebih jelas adalah dengan membuka dan membentuk mulut sesuai dalam huruf yang diucapkan. Misalnya, pada saat Kamu mengucapkan huruf /o/, maka mulut harus dibuka dan bibir dibentuk menyerupai lingkaran kecil. Kamu juga bisa mengucapkan huruf /a/ dengan memastikan mulut dan bibir membuka secara lebar. Kunci keberhasilan dalam melakukan artikulasi adalah dengan memperhatikan pengucapan di setiap huruf dalam puisi. d. Pernafasan Hal keempat yang perlu diperhatikan dalam teknik vokal adalah pernafasan. Kemampuan dalam mengatur nafas dengan baik menjadi penting untuk mencegah kehabisan nafas pada saat membaca puisi. Salah satu teknik pernafasan yang bisa Kamu gunakan adalah nafas perut. Penggunaan nafas perut dapat dilihat pada saat perut mengembang saat menarik nafas. 3. Performance atau Penampilan Teknik membaca puisi yang terakhir ini berkaitan langsung dengan penampilan atau apa yang bisa dilihat oleh penonton. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan yang baik, yakni ekspresi dan bahasa tubuh. Pertama, ekspresi atau mimik wajah dapat menggambarkan tentang emosi seseorang. Secara otomatis, apabila raut wajah yang Kamu tampilkan adalah senang, tentu akan berbeda dengan raut wajah pada saat marah atau sedih. Sementara itu, bahasa tubuh dapat diartikan sebagai gerakan tubuh dari seseorang ketika membaca puisi. Salah satu contoh yang paling mudah yaitu gerakan mengepalkan tangan ke atas dengan tegas. Gerakan ini bisa menggambarkan perasaan penuh semangat dalam sebuah puisi. Oleh karena itu, penggunaan ekspresi wajah dan bahasa tubuh sangat membantu membantu untuk menjadikan penampilan Kamu lebih maksimal. Selain menggunakan ekspresi dan bahasa tubuh. Kamu juga perlu memiliki rasa percaya diri yang tinggi tampil membacakan puisi di hadapan banyak orang. Rasa percaya diri yang baik pada akhirnya akan membuat Kamu tampil lebih tenang. Selain itu, Kamu juga akan lebih santai dalam membaca puisi yang memerlukan penghayatan secara penuh dari puisi. Tak lupa, seorang pembaca puisi harus berani menatap mata penonton, hal ini adalah salah satu cara ampuh untuk menularkan emosi dari puisi kepada penonton. C. Contoh Puisi Setelah Kamu mengetahui berbagai teknik membaca puisi, berikut ini adalah contoh puisi yang dapat Kamu gunakan selama proses belajar membaca puisi. Selamat Belajar. Sajak Matahari – W. S. Rendra Matahari bangkit dari sanubariku. Menyentuh permukaan samodra raya. Matahari keluar dari mulutku, menjadi pelangi di cakrawala. Wajahmu keluar dari jidatku, wahai kamu, wanita miskin! kakimu terbenam di dalam lumpur. Kamu harapkan beras seperempat gantang, dan di tengah sawah tuan tanah menanammu! Satu juta lelaki gundul keluar dari hutan belantara, tubuh mereka terbalut lumpur dan kepala mereka berkilatan memantulkan cahaya matahari. Mata mereka menyala tubuh mereka menjadi bara dan mereka membakar dunia. Matahari adalah cakra jingga yang dilepas tangan Sang Krishna. Ia menjadi rahmat dan kutukanmu, ya, umat manusia! Guru – Kahlil Gibran Barang siapa mau menjadi guru Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri Sebelum mengajar orang lain Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan Sebelum mengajar dengan kata-kata Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain Bintang – Chairil Anwar Aku mencintai kelasmu Kamu membantuku tuk melihat Bahwa untuk hidup bahagia Belajar adalah kuncinya Kamu perhatian dan pandai Kamu memahami muridmu Kamu guru terbaik yang pernah ada Aku tahu itu dari awal kita bertemu Aku memperhatikan kata-katamu Kata-kata dari seorang guru sejati Kamu lebih dari teladan terbaik Sebagai guru, kamu adalah bintang Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Teknik Membaca Puisi ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
AyoMembaca Siswa membaca teks puisi berjudul "Cita-citaku". Siswa menyajikan hasil pengamatannya dan hasil diskusinya dalam bentuk sebuah kesimpulan tentang ciri-ciri puisi. Kegiatan ini digunakan sebagai kegiatan untuk memahamkan kepada siswa tentang ciri-ciri puisi (Bahasa Indonesia KD 3.6 dan 4.6)
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif terpadu membaca dan menulis/CIRC pada pembelajaran menulis puisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif kualitatif. subjek pada penelitian ini guru yang melaksanakan pembelajaran dan siswa yang sedang melaksanakan proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif membaca dan menulis/ CIRC. Teknis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan penerapan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis/CIRC dilaksanakan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang dirancang oleh guru pada masa pandemi, Guru memberikan materi pembelajaran dengan alokasi 60 menit dalam satu pertemuan dengan satu pertemuan dilakukan dengan dua fase pembelajaran dikarenakan faktor pandemi. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dua kali pertemuan, kemudian guru memberi penilaian pada hasil pembelajaran berdasarkan kriteria penilaian yang terdapat pada rubrik dan disesuaikan dengan Rencana pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat oleh guru. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022 253PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS/CIRC COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 KOTA BENGKULU 1Hijriatul Wahidah, 2 Padi Utomo, 3 Arono1,2,3 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Bengkulu Korespondensi hijriatulwahidah Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif terpadu membaca dan menulis/CIRC pada pembelajaran menulis puisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif kualitatif. subjek pada penelitian ini guru yang melaksanakan pembelajaran dan siswa yang sedang melaksanakan proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif membaca dan menulis/ CIRC. Teknis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan penerapan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis/CIRC dilaksanakan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang dirancang oleh guru pada masa pandemi, Guru memberikan materi pembelajaran dengan alokasi 60 menit dalam satu pertemuan dengan satu pertemuan dilakukan dengan dua fase pembelajaran dikarenakan faktor pandemi. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dua kali pertemuan, kemudian guru memberi penilaian pada hasil pembelajaran berdasarkan kriteria penilaian yang terdapat pada rubrik dan disesuaikan dengan Rencana pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat oleh guru. Kata kunci pembelajaran, pelaksanaan, menulis, puisi, membaca,CIRC . AbstractThe purpose of this study is to describe the application of an integrated Cooperative learning model of reading and writing / CIRC to poetry writing learning. The method used in this study is qualitative descriptive. The subjects in this study are teachers who carry out learning and students who are carrying out the learning process of writing poetry using the cooperative learning model of reading and writing / CIRC. The technical data collection used in this research is documentation and observation techniques. The results of this study showed that the implementation of an integrated cooperative learning model of reading and writing / CIRC was carried out in accordance with the learning design designed by teachers during the pandemic, teachers provide learning materials with an allocation of 60 minutes in one meeting with one meeting conducted with two learning phases due to pandemic factors. The implementation of learning is carried out twice, then the teacher gives an assessment of the learning results based on the assessment criteria JURNAL ILMIAH KORPUS Vol. 6 No. 2, 2022 ISSN online 2614-6614 Available online at doi Hijriatul Wahidah, Padi Utomo, Arono 254 Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022contained in the rubric and adjusted to the Learning Implementation Plan made by the teacher. Keywords learning, implementation, writing, poetry, reading, CIRC . PENDAHULUAN Pembelajaran termasuk kegiatan yang tidak boleh terlewatkan oleh setiap orang, karena belajar termasuk hal yang utama agar hidup terarah serta tertata di dalam menjalani kegiatan Tarigan, 2013 sehingga pembelajaran memiliki tujuan guna membawa serta memberi perubahan siswa didalam mengetahui berbagai pengetahuan baru terutama dalam hal menulis. Pembelajaran termasuk bekal awal bagi peserta didik yang ada di Indonesia. Menurut Hyland 2013 menulis dinilai sebagai keterampilan berbahasa yang sangat penting serta dibutuhkan sehingga harus mampu dikuasai oleh setiap peserta didik. satu dari keterampilan menulis didalam mata pelajaran bahasa indonesia yakni menulis puisi sehingga menurut penulis menulis puisi yakni keterampilan yang sangat penting yang harus dicapai oleh setiap peserta didik. Menurut Sulistyorini 201012 didalam pembelajaran menulis puisi, masih banyak siswa yang sangat kesulitan didalam menulis sehingga sangat mengurangi semangat siswa didalam proses pembelajaran menulis puisi. Pada akhirnya siswa kesulitan serta menjadi kurang kreatif menyampaikan gagasan, ide,gaya bahasa, kemampuan didalam melibatkan perasaan, diksi ataupun pendapat, pikiran saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Mengacu pada hal tersebut perlunya adanya hal lebih yang dilakukan oleh guru terutama didalam penggunaan model pembelajaran yang tepat guna menunjang keberhasilan peserta didik didalam menulis puisi. Model pembelajaran yang bisa dipakai guna mengasah kemampuan, minat sehingga memberi hasil capaian pembelajaran menulis puisi yang baik salah satunya bisa dipakai model pembelajaran kooperatif tipe CIRC Cooperative Integrated Reading and Composition yang termasuk satu dari model pembelajaran yang bisa dipakai didalam pembelajaran menulis, membaca serta seni berbahasa khususnya menulis puisi. Pembelajaran menulis harapannya bisa menjadi pembelajaran yang disukai serta diminati oleh peserta didik. Model pembelajaran CIRC diharapkan bisa mendorong keefektifan belajar pada peserta didik didalam proses pembelajaran. Sehingga bisa memberi pengalaman tersendiri pada peserta didik, pada akhirnya menghasilkan capaian yang sesuai seperti yang diinginkan. Dengan diterapkannya model pembelajaran ini akan membantu siswa didalam menuangkan ide-ide kreatif mengacu pada hal yang pernah dibaca, pengalaman ataupun kekreatifan peserta didik yang akan menjadi sebuah karangan puisi, hal ini akan mengoptimalkan kekretifan siswa didalam menulis. METODE Dalam penelitian ini, penulis memakai metode kualitatif deskriptif. Penelitian yang bersifat deskriptif termasuk penelitian yang tidak memakai angka ataupun tidak berbentuk angka, kalaupun ada hanya sebagai penunjang didalam hasil penelitian, pada umumnya penelitian deskriptif berusaha menggambarkan terkait hal yang diteliti melalui kata-kata serta gambar Danim, 200261. Subjek penelitian didalam penelitian ini yakni siswa kelas VIIIi SMP Negeri 7 Kota Bengkulu sebanyak 27 peserta didik dan Objek penelitian didalam penelitian ini berupa guru mata pelajaran bahasa Indonesia serta siswa Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Model Pembelajaran… Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022 255kelas 8i didalam pelaksanaan menulis puisi dengan model pembelajaran CIRC pada siswa kelas VIIIi SMP Negeri 7 kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan terdapat ada 3 tahap yang harus dilakukan yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Agustus dengan membahas KD serta sampai pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2021 membahas KD serta di SMP Negeri 07 Kota Bengkulu. Hasil penelitian yang telah diperoleh yakni pengamatan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca serta menulis/ CIRC cooperative intergrated and composition pada pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 07 Kota Bengkulu serta memperoleh hasil kemampuan menulis puisi yang didapatkan dari pelaksanaan model pembelajaran CIRC mengacu pada aspek Tema, Diksi, Gaya Bahasa, Perasaan, serta amanat. Dokumen yang mendukung pada penelitian ini yaitu berupa RPP yang dipakai guru didalam proses pembelajaran menulis puisi memakai model pembelajaran terpadu membaca serta menulis/CIRC, RPP yang dipakai dibuat oleh guru mata pelajaran selain itu juga diperoleh foto-foto siswa saat pembelajaran berlangsung. 1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model CIRC pada pembelajaran menulis puisi yang dilaksanakan oleh guru. Pembelajaran menulis puisi dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Agustus 2021 sampai pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2021 pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu. Pada proses penelitian sampel yang dipakai berjumlah 27 siswa pada kelas 8i, dengan jumlah siswa perempuan 22 orang serta siswa lak-laki berjumlah 5 orang. Pada pelaksanaan pembelajaran menulis puisi, siswa dibagi menjadi dua kelompok belajar dengan kelompok pertama dengan berjumlah 14 orang siswa perempuan serta kelompok kedua terdiri dari siswa laki-laki serta perempuan sebanyak 13 orang. Hal ini telah lama dilakukan oleh pihak sekolah dikarenakan pada masa pelaksanaan penelitian sedang dilanda pandemi covid-19, sehingga mengharuskan menjaga protokol kesehatan dengan baik sesuai anjuran pemerintah yaitu dengan menerapkan pembelajaran menjadi dua sesi tatap muka di setiap kelasnya. Selama kegiatan pembelajaran pertemuan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan guna setiap sesi dengan memakai perlakuan yang sama di setiap sesi, sesi pertama pada siswa berjumlah 14 orang serta sesi kedua pada siswa berjumlah 13 orang yaitu pada tanggal 13 Agustus 2021 serta pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2021 dengan hal yang sama yaitu dibagi menjadi dua sesi secara bergantian memasuki kelas, sesi pertama terdiri dari 14 orang serta sesi kedua terdiri dari 13 orang siswa sesuai alokasi waktu yang ditentukan guna setiap siswa yaitu setiap sesi sebanyak 2 jam pertemuan ataupun selama 60 menit . Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dilakukan dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP guna dua kali pertemuan yang disusun oleh guru mata pelajaran bahasa indonesia serta Rencana pelaksanaan Pembelajaran yang dikhususkan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe CIRC Cooperative integrated and competition sebagai upaya memberi perubahan didalam proses pembelajaran di kelas. Hal Hijriatul Wahidah, Padi Utomo, Arono 256 Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022ini dilakukan karena pembelajaran menulis puisi masih tergolong sulit dipahami oleh siswa saat berlangsungnya pembelajaran, siswa masih sangat lambat didalam menemukan ataupun menuangkan ide, diksi, gaya bahasa, melibatkan perasaan serta menuangkan amanat melalui puisi ataupun hal lain yang ingin dituangkan didalam bentuk tulisan bermakna ataupun puisi. a. Pertemuan Pertama Penelitian telah dilakukan oleh peneliti terkait pembelajaran menulis puisi memakai model pembelajaran kooperatif terpadu membaca serta menulis, mengacu pada hasil penelitian yang telah dilakukan, guru telah menerapkan pembelajaran memakai model pembelajaran Kooperatif terpadu membaca serta menulis dengan melalui empat fase Pelaksanaan pembelajaran dimulai sesuai dengan RPP yang telah dirancang yaitu terdapat tiga bagian yang dimulai dari pendahuluan, kegiatan inti serta penutup. Pada saat pelaksanaan guru menerapkan empat fase ataupun langkah-langkah pembelajaran sesuai rancangan yang telah terancang didalam RPP karena mengingat pelaksanaan pembelajaran memakai tipe CIRC tergolong mudah guna dilakukan. Pada kegiatan pembelajaran pada bagian pendahuluan terdapat terdapat tahap orientasi yang termasuk didalam apersepsi, motivasi serta pemberian informasi kepada siswa, pada bagian kegiatan inti, pembelajaran dilakukan melibatkan tahap pengorganisasian serta pengenalan konsep, serta di akhir kegiatan inti terdapat tahap publikasi ataupun siswa mulai menulis puisi serta membacakannya di depan kelas, kemudian pada bagian penutup terdapat tahap penguatan serta refleksi. b. Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua, Penelitian telah dilakukan oleh peneliti terkait pembelajaran menulis puisi dengan kembali memakai model pembelajaran kooperatif terpadu membaca serta menulis/CIRC, mengacu pada hasil penelitian yang telah dilakukan guru telah menerapkan pembelajaran memakai model pembelajaran Kooperatif terpadu membaca serta menulis dengan melalui empat fase. Pelaksanaan pembelajaran dimulai sesuai dengan RPP yang telah di rancang yaitu terdapat tiga bagian yang dumulai dari pendahuluan, kegiatan inti serta penutup. Pada saat pelaksanaan guru menerapkan empat fase ataupun langkah-langkah pembelajaran sesuai rancangan yang telah terancang didalam RPP, akan tetapi pembelajaran pada tahap kedua ini hanya melanjutkan dari tahap ataupun pertemuan pertama. Pada awal kegiatan pembelajaran guru mengawali hampir sama perlakuannya dengan pertemuan pertama tetap mengikuti sesuai langkah-langkah yang telah dirancang di didalam RPP yang telah dibuat sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan. Pada kegiatan pendahuluan terdapat tahap orientasi yaitu guru membuka pembelajaran dengan salam kemudian selanjutnya mengarahkan siswa guna berdoa, guru mengecek kehadiran siswa sekaligus menanyakan kabar siswa. Kemudian guru memberi motivasi kepada siswa agar siswa terdorong guna lebih semangat serta fokus mengikuti pembelajaran. Tidak lupa guru menjelaskan indikator serta tujuan pembelajaran yang dilaksanakan pada hari ini . Pada bagian inti masuk pada fase organisasi yaitu guru kembali membentuk kelompok kemudian mengarahkan siswa guna duduk sesuai kelompok yang telah dibagikan pada pembelajaran pertemuan pertama, setelah siswa sudah duduk dengan rapi sesuai kelompok yang telah ditetapkan. Masuk pada fase selanjutnya yaitu pengenalan konsep guru kembali memberi wacana yang sama kepada siswa serta sekaligus Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Model Pembelajaran… Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022 257membagikan petunjuk pembelajaran pada pertemuan kedua, pada tahap ini siswa mengasosiasikan dengan mencermati dengan baik wacana serta petunjuk pembelajaran yang telah dibagikan serta guru menanyakan kepada siswa terkait petunjuk pembelajaran apakah sudah dipahami ataupun tidak serta beberapa ada yang bertanya terkait petunjuk yang telah diberikan. Selanjutnya siswa dengan fokus mengumpulkan informasi dengan membaca dengan baik wacana serta petunjuk pembelajaran yang telah diberikan. Kemudian kegiatan yang terakhir yang dilakukan oleh guru yakni kegiatan penutup yaitu terdapat fase penguatan ataupun refleksi yaitu dengan cara meminta siswa guna menyimpulkan terkait pembelajaran yang telah dilakukan 2. Deskripsi hasil kemampuan menulis puisi dengan memakai model pembelajaran cooperative learning tipe kooperatif terpadu membaca dan menulis /CIRC Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi yang dilakukan dengan memakai model pembelajaran cooperative learning tipe CIRC ataupun kooperatif terpadu membaca serta menulis pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu, yang dilakukan pada proses pembelajaran pertemuan kedua. mengacu pada keterampilan siswa didalam menulis puisi, maka siswa memperoleh hasil pada semua aspek tema XI, Diksi X2, gaya bahasa X3, Perasaan X4, serta Amanat X5 sebagai berikut Berdasarkan hasil data penelitian yang dihasilkan, terdapat beberapa aspek penilaian yang harus dicapai oleh siswa yang menandakan siswa telah menuliskan puisi dengan baik ataupun tidak. Pertama pada aspek tema X1, rata-rata siswa sudah sangat tepat didalam menuliskan puisi dengan tema persahabatan, karena siswa telah diberikan teks bacaan berupa wacana dengan tema persahabatan sehingga siswa terfokus pada judul yang berkaitan dengan persahabatan, bobot nilai yang harus dicapai oleh siswa pada aspek tema seharusnya 20 akan tetapi siswa sudah sangat bagus didalam menentukan kata sesuai tema dengan diperoleh rata-rata nilai siswa sebesar 19,30 . Kedua pada aspek diksi X2, dari hasil tes berupa tulisan puisi yang dilakukan oleh siswa menunjukan bahwasanya ada beberapa siswa yang sudah memahami penulisan diksi serta ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM yang menandakan masih sangat sulit menentukan diksi yang tepat guna dituangkan didalam bentuk puisi, diksi yang dituliskan oleh beberapa siswa masih tergolong sangat sederhana serta mengarah pada kata penulisan cerpen, maka dari itu termasuk hal yang perlu difokuskan oleh guru kepada siswa guna terus berlatih menuliskan diksi kata, bobot pencapaian guna setiap siswa seharusnya sebesar 25 pada aspek diksi akan tetapi pada pembelajaran puisi yang telah dilakukan siswa memperoleh bobot nilai dengan rata-ra nilai sebesar 15,31. Ketiga aspek gaya bahasa X3, dari hasil tes berupa menulis puisi yang telah dilakukan oleh siswa menunjukan bahwasanya ada beberapa yang sudah menuliskan puisi dengan gaya bahasa dengan baik serta masih banyak siswa yang kesulitan didalam menuliskan gaya bahasa pada puisi, jadi tulisan yang dihasilkan sangat sederhana serta sedikit mengurangi nilai keindahan pada puisi yang dituliskan, kesulitan siswa didalam menerapkan aspek gaya bahasa didalam puisi terlihat pada hasil rata-rata nilai siswa sebesar 13,87 yang seharusnya bobot yang harus diperoleh sebesar 25. Keempat aspek perasaan X4, mengacu pada hasil penulisan puisi yang telah dilakukan oleh siswa menunjukan bahwasanya ada beberapa siswa yang menuliskan puisi dengan penuh perasaan serta ada beberapa siswa yang menuliskan puisi masih sangat kurang melibatkan perasaan pada setiap katanya, seharusnya setiap siswa harus memperoleh bobot sebesar 20 akan tetapi siswa hanya bisa memperoleh nilai dengan rata- Hijriatul Wahidah, Padi Utomo, Arono 258 Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022rata 14,30 pada tulisan yang dituliskan. Kelima aspek amanat X5 mengacu pada hasil penilaian puisi yang telah dituliskan oleh siswa, menunjukan bahwasanya masih ada beberapa siswa yang kesulitan menyampaikan amanat secara tersirat pada puisi yang telah dituliskan, seharusnya siswa harus memperoleh bobot nilai sebesar 10 akan tetapi pada hasil data menunjukan rata-rata nilai siswa sebesar 6,48. Berdasarkan hasil penelitian berupa nilai yang telah diperoleh oleh siswa dari hasil kemampuan menulis puisi dengan tema persahabatan, terdapat 15 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM serta terdapat 12 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM yang telah ditentukan. Dari hasil yang telah didapatkan, rata-rata nilai siswa berada pada angka 68,83 yaitu termasuk pada kategori cukup. didalam pembelajaran menulis puisi terdapat beberapa aspek penilaian yang sulit guna direalisasikan oleh siswa didalam proses menulis puisi, yaitu siswa masih kesulitan didalam menentukan diksi yang tepat didalam menulis puisi, ada beberapa siswa yang menuliskan puisi mirip dengan menuliskan cerpen. Yang kedua saat siswa menuliskan puisi siswa masih sulit merealisasikan gaya bahasa yang sesuai yang bisa memberi estetika didalam setiap kata didalam puisi sehingga penulisan dari beberapa siswa masih kurang menarik guna dibaca. Skor penilaian tertinggi terdapat didalam aspek tema dikarenakan siswa diberikan sebuah wacana agar siswa lebih mudah menemukan ide kata dari bacaan wacana yang telah diberikan serta skor nilai terendah terdapat pada aspek gaya bahasa serta diksi. Kendala lain yang dihadapi yakni pembelajaran dilakukan pada saat pandemi sehingga waktu yang diberikan oleh sekolah sangat singkat, interaksi antara guru serta siswa sangat kurang karena keterbatasan guna berinteraksi sehingga proses pembelajaran dilakukan secara apa adanya serta serba terbatas. Pembahasan Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh peneliti, bisa diperoleh data mengenai penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe CIRC yang dilakukan oleh guru didalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 kota Bengkulu. Hasil kemampuan menulis puisi diperoleh dari penerapan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca serta menulis ataupun CIRC dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan di kelas pada proses pembelajaran, telah mengikuti tahapan proses pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran CIRC dengan memakai empat fase yang dilakukan, yaitu 1 Orientasi, 2 organisasi serta pengenalan konsep, 3 publikasi, 4 penguatan serta refleksi. 1. Fase Orientasi Proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru pada tahap orientasi sudah sesuai dengan makna tahap orientasi yang dikemukakan oleh shoimin 201453 bahwasanya pada fase orientasi guru membuka pembelajaran seperti pada umumnya, menyampaikan tujuan pembelajaran serta menyampaikan secara umum topic pembelajaran yang akan dipelajari. Secara khusus terdapat pada bagian kegiatan pendahuluan yaitu pertama apersepsi dimana guru mengaitkan materi dengan pengalaman siswa serta akhirnya siswa mendapatkan gambaran terhadap materi, kedua memberi motivasi kepada siswa agar mereka lebih semangat guna mengikuti pembelajaran karena pembelajaran menulis puisi yakni materi yang cukup sedikit diminati siswa, maka dari itu perlu adanya motivasi agar mereka tertarik guna mempelajari puisi, Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Model Pembelajaran… Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022 259ketiga memberi informasi terkait pembelajaran, tujuan pembelajaran serta kompetensi dasar agar siswa lebih memahami terkait dengan materi pembelajaran. 2. Fase Organisasi dan Pengenalan Konsep Fase organisasi yakni fase yang sangat penting didalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC karena pembelajaran kooperatif identik dengan pembelajaran berkelompok, pada fase organisasi serta pengenalan konsep masuk pada kegiatan inti, pelaksanaan yang dilakukan sudah sesuai dengan yang dikemukakan oleh shoimin 201453 bahwa, pada fase ini guru membentuk siswa didalam beberapa kelompok kecil serta menginformasikan serta menjelaskan kepada siswa terkait konsep pembelajaran. Pada tahap awal yaitu siswa mengamati apa yang diarahkan oleh guru, arahan pertama guna membentuk menjadi beberapa kelompok sesuai kelompok yang telah ditentukan oleh guru karena guru telah merancang serta mengamati sesuai dengan pembagian kelompok secara heterogen, pada proses pembagian kelompok terdapat kesulitan karena beberapa siswa meminta guna membagikan kelompok secara mandiri ataupun mengacu pada kedekatan antar siswa, akan tetapi karena waktu yang disediakan oleh sekolah sangat terbatas karena factor pandemi, guru tetap menekankan guna mengikuti pembelajaran sesuai arahan serta petunjuk serta pembagian kelompok berjalan dengan lancar. Kelompok dibagikan secara heterogen, artinya kemampuan antar siswa didalam satu kelompok berbeda-beda dengan tujuan agar siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang lebih tinggi bisa mengajarkan kepada siswa yang tingkat pemahamannya rendah. Setelah pembagian kelompok siswa kembali mengamati prosedur pembelajaran selanjutnya, yaitu guru menyampaikan mekanisme pembelajaran sesuai dengan lembar petunjuk pembelajaran yang dibagikan oleh guru kepada masing-masing siswa. Petunjuk pertama siswa dibagikan lembar kerja siswa serta sebuah wacana dengan tema persahabatan. Pada tahap selanjutnya yaitu pengenalan konsep, pada kegiatan inti termasuk didalam kegiatan mengasosiasikan yaitu siswa diarahan guna masing-masing membaca secara saksama serta memahami setiap kata didalam wacana tersebut agar siswa bisa menghasilkan ide, gagasan pokok Kemudian saling memberitahukan informasi ataupun temuan yang dihasilkan didalam wacana sehingga dengan mudah bisa dituangkan menjadi sebuah tulisan yang indah berupa puisi. Meduaian guru kembali memfokuskan siswa pada petunjuk pembelajaran, terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan oleh siswa yaitu membuat puisi pada lembar pekerjaan siswa dengan menuliskan nama serta kelas guna mempermudah pendataan, kemudian guru menyampaikan kembali terkait materi yang dijelaskan terkait lima aspek yang harus ada didalam puisi yang akan dituliskan oleh siswa yaitu aspek tema, diksi, gaya bahasa, perasaan serta amanat. Pada kegiatan inti tahap setelah mengasosiasikan yakni guru memberi kesempatan kepada siswa guna bertanya terkait petunjuk pembelajaran, arahan diskusi didalam kelompok serta ada beberapa siswa yang menanyakan terkait lima aspek yang harus ada didalam puisi, kemudian guru dengan baik menjelaskan walau penjelasan yang disampaikan sangat singkat karena waktu yang sangat terbatas. Tahap selanjutnya pada kegiatan inti yaitu kegiatan mengumpulkan informasi, yaitu siswa kembali menggali informasi terkait lima aspek yang harus ada didalam puisi dengan cara menanyakan kepada peneliti ataupun guru secara satu persatu kemudian melanjutkan sesuai petunjuk pembelajaran yang diberikan. 3. Fase Publikasi Hijriatul Wahidah, Padi Utomo, Arono 260 Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022Pada tahap ini sudah sesuai dengan makna fase publikasi yang dikemukakan oleh shoimin 201453 bahwasanya Pada fase publikasi siswa menuliskan puisi sesuai petunjuk serta memakai aspek yang telah dipelajari pada tahap pemberian materi tentang puisi, pada tahap ini keadaan kelas mulai tidak kondusif dikarenakan siswa yang menanyakan ide kepada teman di sebelahnya serta saling mengunjungi kelompok lainnya. Pada tahap ini interaksi antar siswa sangat aktif, terlihat antar siswa saling memberi masukan walau ada beberapa siswa didalam satu kelompok yang masih sangat sulit memahami alur didalam membuat puisi. Setelah proses pembuatan puisi selesai siswa saling membacakan kepada teman sekelompok kemudian pada tahap akhir siswa membacakan hasil pekerjaannya dengan suara nyaring secara bergantian di tempat duduknya masing-masing. 4. Penguatan dan refleksi Pada fase ini sudah sesuai dengan makna fase penguatan serta refleksi yang dikemukakan oleh shoimin 201453 bahwasanya Pada fase ini guru mengarahkan siswa guna menyimpulkan dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan, kemudian siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, ada beberapa siswa yang kesulitan didalam memahami aspek gaya bahasa sehingga mereka masing sangat sulit menerapkan aspek gaya bahasa didalam menuliskan sebuah puisi. Pada tahap selanjutnya siswa diarahkan guna menyampaikan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap pertama serta kedua, banyak dari siswa yang menyampaikan kesulitan didalam menuliskan puisi terutama didalam menemukan ide berupa gaya bahasa serta diksi karena waktu yang diberikan sangat singkat, jadi banyak siswa yang menyarankan guna menuliskannya dirumah ataupun memberi didalam bentuk pekerjaan rumah agar lebih fokus. Guru menyampaikan akan mencoba memaksimalkan terkait waktu serta akan melaksanakan pembelajaran dengan cara yang sama pada tahap selanjutnya. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah diajukan, hasil yang diperoleh dari proses pelaksanaan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif cooperative learning terpadu tipe membaca serta menulis/CIRC didalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu, bisa disimpulkan bahwasanya Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca serta menulis/ CIRC didalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 7 kota Bengkulu yang dilakukan oleh guru didalam pembelajaran menulis puisi sudah dilakukan sesuai dengan kurikulum 2013 pada KD dan serta dan Pelaksanaan model pembelajaran CIRC dilakukan didalam proses pembelajaran dengan empat fase pembelajaran yang terdapat didalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Pada pertemuan pertama, dilakukan dengan menerapkan empat fase sesuai dengan penerapan model CIRC, pertama fase orientasi yaitu pada fase ini guru membuka pembelajaran dengan salam, doa, mengecek kehadiran siswa, memberi informasi serta motivasi kepada siswa, kedua fase organisasi serta pengenalan konsep, guru membagi siswa didalam beberapa kelompok serta menjelaskan mengenai petunjuk pembelajaran, ketiga fase publikasi, guru mengarahkan siswa guna menulis lima aspek yang terdaat didalam wacana mengacu pada yang diarahkan oleh guru, keempat fase penguatan serta refleksi yaitu guru menyimpulkan pembelajaran serta mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Model Pembelajaran… Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 62, 2022 261Materi yang difokuskan berupa pengertian, ciri-ciri serta unsur-unsur didalam puisi yang harus ada didalam puisi yang telah diajarkan pada empat fase pembelajaran, hal ini dilakukan agar siswa lebih paham mengenai cara menulis puisi dengan baik serta benar. Sedangkan pada pertemuan yang kedua siswa melakukan pembelajaran yang sama seperti pertemuan pertama yaitu melaksanakan empat fase didalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif membaca serta menulis/ CIRC, guru kembali menjelaskan materi secara umum kemudian guru menjelaskan mekanisme pembelajaran sesuai dengan petunjuk pembelajaran yang telah diberikan kemudian guru menugaskan siswa guna menuliskan teks puisi secara berkelompok akan tetapi menghasilkan karya perindividu oleh setiap siswa. Saran 1. Bagi Siswa Hendaknya siswa lebih banyak lagi membaca terkait materi menulis puisi, lebih banyak membaca contoh-contoh puisi kemudian siswa diharapkan lebih inisiatif didalam berlatih menulis puisi agar lebih mudah didalam menemukan ide yang menarik serta bisa mengembangkan imajinasi sehingga gaya bahasa yang dituliskan lebih bermakna. Keterampilan siswa didalam menemukan kosakata masih didalam kategori cukup maka dari itu diharapkan kepada siswa lebih giat didalam mengembangkan wawasan mengenai unsur-unsur pembangun didalam puisi serta cara menulis puisi dengan baik serta benar. 2. Bagi guru Berdasarkan penerapan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca serta menulis/CIRC pada pembelajaran menulis puisi, hendaknya guru lebih banyak memberi kepada siswa contoh-contoh puisi serta mengarahkan siswa guna terus berlatih membuat puisi agar terbiasa dan menghasilkan tulisan yang penuh makna serta memiki estetika sesuai yang diharapkan. DAFTAR RUJUKAN Suprojono, Agus. 2009. Cooperative Learning, Teori & Aplikasi PAIKEM. Surabaya Pustaka Pelaja Suprojono, Agus. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta Gramedia Pustaka Jaya. Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta PT Rineka cipta. Danim, Sudarwan. 2006. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung CV. Pustaka Setia. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung Pustaka Setia Hyland, K. 2013. Disciplinary Discourses Social Interactions in Academic Writing. University of Michigan Press. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pustaka Pelajar. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta PT Rineka ciptaS ArikuntoArikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT Rineka Pengajaran dan Pustaka PelajarMiftahul HudaHuda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pustaka Pelajar.
Pengetahuantentang teknik membaca puisi menjadi penting karena dapat menyampaikan makna sekaligus perasaan yang ada di dalam puisi secara lebih optimal. Tanpa teknik yang benar, membaca puisi tidak ada bedanya dengan pembaca puisi secara naratif, sehingga tidak mampu menggugah perasaan dan imajinasi dari pendengar.
April 5, 2011 at 816 pm Membacakan Puisi 1. Membacakan Puisi sebagai Apresiasi Puisi Secara makna leksikal, apresiasi appreciation mengacu pada pengertian pemahaman dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian, dan pernyataan yang memberikan penilaian Hornby dalam Sayuti, 19852002. Sementara itu, Effendi 1973 18 menyatakan bahwa apresiasi sastra adalah menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra. Pada dasarnya, kegiatan membaca puisi merupakan upaya apresiasi puisi. Secara tidak langsung, bahwa dalam membaca puisi, pembaca akan berusaha mengenali, memahami, menggairahi, memberi pengertian, memberi penghargaan, membuat berpikir kritis, dan memiliki kepekaan rasa. Semua aspek dalam karya sastra dipahami, dihargai bagaimana persajakannya, irama, citra, diksi, gaya bahasa, dan apa saja yang dikemukakan oleh media. Pembaca akan berusaha untuk menerjemahkan bait perbait untuk merangkai makna dari makna puisi yang hendak disampaikan pengarang. Pembaca memberi apresiasi, tafsiran, interpretasi terhadap teks yang dibacanya Setelah diperoleh pemahaman yang dipandang cukup, pembaca dapat membacakan puisi. Karena kata “membacakan” mengandung makna benefaktif, yaitu melakukan sesuatu pekerjaan untuk orang lain, maka penyampaian bentuk yang mencerminkan isi harus dilakukan dengan total agar apresiasi pembaca terhadap makna dalam puisi dapat tersampaikan dengan baik kepada pendengar. Makna yang telah didapatkan dari hasil apresiasi diungkapkan kembali melalui kegiatan membacakan puisi. Dapat pula dikatakan sebagai suatu kegiatan transformasi dari apresiasi pembaca dengan karakter pembacaannya, termasuk ekspresi terhadap penonton. 2. Faktor-faktor Penting dalam Membacakan Puisi Setiap bentuk dan gaya baca puisi selalu menuntut adanya ekspresi wajah, gerakan kepala, gerakan tangan, dan gerakan badan. Keempat ekspresi dan gerakan tersebut harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini 1 jenis acara pertunjukkan, pembuka acara resmi, performance-art, dll. 2 pencarian jenis puisi yang cocok dengan tema perenungan, perjuangan, pemberontakan, perdamaian, ketuhanan, percintaan, kasih sayang, dendam, keadilan, kemanusiaan, dll. 3 pemahaman puisi yang utuh 4 pemilihan bentuk dan gaya baca puisi 5 tempat acara indoor atau outdoor 6 audien 7 kualitas komunikasi 8 totalitas performansi penghayatan, ekspresi 9 kualitas vokal 10 kesesuaian gerak 11 jika menggunakan bentuk dan gaya teaterikal, maka harus memperhatikan a pemilihan kostum yang tepat b penggunaan properti yang efektif dan efisien c setting yang sesuai dan mendukung tema puisi d musik yang sebagai musik pengiring puisi atau sebagai musikalisasi puisi 3. Bentuk dan Gaya dalam Membacakan Puisi Suwignyo 2005 mengemukakan bahwa bentuk dan gaya baca puisi dapat dibedakan mejadi tiga, yaitu 1 bentuk dan gaya baca puisi secara poetry reading, 2 bentuk dan gaya baca puisi secara deklamatoris, dan 3 bentuk dan gaya baca puisi secara teaterikal. dan Gaya Baca Puisi secara Poetry Reading Ciri khas dari bentuk dan gaya baca puisi ini adalah diperkenankannya pembaca membawa teks puisi. Adapaun posisi dalam bentuk dan gaya baca puisi ini dapat dilakukan dengan 1 berdiri, 2 duduk, dan 3 berdiri, duduk, dan bergerak. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi berdiri, maka pesan puisi disampaikan melalui gerakan badan, kepala, wajah, dan tangan. Intonasi baca seperti keras lemah, cepat lambat, tinggi rendah dilakukan dengan cara sederhana. Bentuk dan gaya baca puisi ini relatif mudah dilakukan. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi duduk, maka pesan puisi disampaikan melalui 1 gerakan-gerakan kepala mengenadah, menunduk menoleh, 2 gerakan raut wajah mengerutkan dahi, mengangkat alis, 3 gerakan mata membelakak, meredup, memejam, 4 gerakan bibir tersenyum, mengatup, melongo, dan 5 gerakan tangan, bahu, dan badan, dilakukan seperlunya. Sedangkan intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat katakata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca puisi duduk, berdiri, dan bergerak, maka yang harus dilakukan pada posisi duduk adalah 1 memilih sikap duduk dengan santai, 2 arah dan pandangan mata dilakukan secara bervariasi, dan 3 melakukan gerakan tangan dilakuakan dengan seperlunya. Sedang yang dilakukan pada saat berdiri adalah 1 mengambil sikap santai, 2 gerakan tangan, gerakan bahu, dan posisi berdiri dilakukan dengan bebas, dan 3 ekspresi wajah kerutan dahi, gerakan mata, senyuman dilakukan dengan wajar. Yang dilakukan pada saat bergerak adalah 1 melakukan dengan tenang dan terkendali, dan 2 menghindari gerakan-gerakan yang berlebihan. Intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat katakata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Bentuk dan Gaya Baca Puisi secara Deklamatoris Ciri khas dari bentuk dan gaya baca puisi seacra deklamatoris adalah lepasnya teks puisi dari pembaca. Jadi, sebelum mendeklamasikan puisi, teks puisi harus dihapalkan. Bentuk dan gaya baca puisi ini dapat dilakukan dengan posisi 1 berdiri, 2 duduk, dan 3 berdiri, duduk, dan bergerak. Jika deklamator memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi berdiri, maka pesan puisi disampaikan melalui 1 gerakan-gerakan tangan mengepal, menunjuk, mengangkat kedua tangan, 2 gerakan-gerakan kepala melihat ke bawah, atas, samping kanan, samping kiri, serong, 3 gerakan-gerakan mata membelalak, meredup, memejam, 4 gerakan-gerakan bibir tersenyumm, mengatup, melongo, 5 gerakan-gerakan tangan, bahu, badan, dan raut muka dilakukan dengan total. Intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat kata-kata tertentu, 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Jika deklamator memilih bentuk dan gaya dengan posisi duduk, berdiri, dan bergerak, maka yang dilakukan pada posisi duduk adalah 1 memilih posisi duduk dengan santai, kaki agak ditekuk, posisi mriing dan badan agak membungkuk, Dan 2 arah dan pandangan mata dilakukan bervariasi menatap dan menunduk. Sedang yang dilakukan pada posisi berdiri 1 mengambil sikap tegak dengan wajah menengadah, tangan menunjuk, dan 2 wajah berseri-seri dan bibir tersenyum. Yang dilakukan pada saat bergerak 1 melakukan dengan tenang dan bertenaga, dan 2 kaki dilangkahkan dengan pelan dan tidak tergesa-gesa. Intonasi dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat kata-kata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Bentuk dan Gaya Baca Puisi secara Teaterikal Ciri khas bentuk dan gaya baca puisi teaterikal bertumpu pada totalitas ekspresi, pemakaian unsur pendukung, misal kostum, properti, setting, musik, dll., meskipun masih terikat oleh teks puisi/tidak. Bentuk dan gaya baca puisi secara teaterikal lebih rumit daripada poetry reading maupun deklamatoris. Puisi yang sederhana apabila dibawakan dengan ekspresi akan sangat memesona. Ekspresi jiwa puisi ditampakkan pada perubahan tatapan mata dan sosot mata. Gerakan kepala, bahu, tangan, kaki, dan badan harus dimaksimalkan. Potensi teks puisi dan potensi diri pembaca puisi harus disinergikan. Pembaca dapat pula menggunakan efek-efek bunyi seperti dengung, gumam, dan sengau diekspresikan dengan total. Lakuan-lakukan pembaca seperti menunduk, mengangkat tangan, membungkuk, berjongkok, dan berdiri bebas diekspresikan sesuai dengan motivasi dalam puisi. Aktualisasi jiwa puisi harus menyatu dengan aktualisasi diri pembaca. Inilah bentuk dari gaya baca puisi yang paling menantang untuk dilakukan. Entry filed under pembelajaran puisi.
MeningkatkanKemampuan Menulis Puisi Melalui Pendekatan Sinektik Ada satu pendapat yang menyata- kan bahwa pangkal permasalahan dalam pembelajaran sastra, yaitu pelajaran sastra belum mandiri, belum memiliki otonomi untuk mengatur dirinya sendiri, dan masih menginduk pada mata pelajaran Bahasa In- donesia.
Unduh PDF Unduh PDF Membaca puisi adalah tentang menyampaikan bagaimana puisi itu memengaruhi Anda secara pribadi, sehingga Anda bisa menambahkan penafsiran Anda sendiri di atas si penulis bila Anda tidak menulisnya sendiri. Berikut adalah petunjuk untuk setiap langkah membaca puisi, dari memilih gaya yang sesuai dengan puisi hingga cara untuk tetap tenang di panggung. 1Ketahui aturannya. Apabila Anda akan menghadiri perlombaan puisi, mengerjakan tugas kelas, atau mengikuti kompetisi pembacaan puisi, Anda harus membaca semua peraturan dengan saksama. Mungkin Anda diminta memilih satu atau beberapa puisi dari periode waktu tertentu, atau puisi yang berhubungan dengan topik tertntu. Sering kali, Anda akan diminta membacakan puisi dalam rentang waktu tertentu. 2 Pilih puisi yang Anda nikmati. Membaca puisi memungkinkan Anda menunjukkan pada audiens bagaimana puisi tersebut memengaruhi emosi dan gagasan Anda. Cobalah menemukan puisi yang dalam beberapa cara membuat Anda bereaksi, dan yang ingin Anda bagi dengan orang lain. Kecuali Anda berpartisipasi dalam pembacaan puisi dengan tema spesifik, Anda bisa memilih jenis puisi apa saja konyol, dramatis, serius, atau sederhana. Jangan mencoba memilih puisi terkenal atau serius bila Anda tidak menikmatinya; semua jenis puisi dapat ditampilkan. Jika Anda tidak tahu puisi yang Anda sukai, cari koleksi puisi di perpustakaan, atau cari puisi dari media daring mengenai topik yang Anda nikmati. Apabila Anda ingin menulis puisi sendiri, Anda bisa menemukan saran dalam artikel wikiHow berjudul Cara Menulis Puisi. Apabila Anda akan tampil untuk kompetisi pembacaan puisi, baca peraturannya untuk mengetahui apakah Anda akan dinilai berdasarkan puisi yang dipilih. Dalam beberapa kompetisi, Anda akan mendapat nilai lebih karena memilih puisi dengan ide kompleks, perubahan dalam emosi, dan variasi gaya.[1] 3 Pelajari cara mengucapkan dan memahami kata-kata sulit. Jika Anda tidak yakin bagaimana melafalkan semua kata-kata dalam puisi, cari video pembacaan puisi tersebut dan dengarkan dengan hati-hati. Anda juga dapat mencari "cara melafalkan ___ " dan biasanya menemukan penjelasan tertulis atau video. Carilah definisi kata-kata yang tidak Anda yakini 100%. Puisi kerap merujuk kepada dua makna dari kata yang sama, jadi mengetahui definisi baru dapat mengajari Anda penafsiran yang sama sekali baru dari suatu baris. Jika puisi Anda ditulis dalam dialek nonstandar, atau ditulis lebih dari 100 tahun yang lalu, banyak kata-katanya dilafalkan berbeda dari panduan pelafalan modern. Cobalah menemukan video pembacaan puisi tersebut, atau puisi yang ditulis oleh penulis yang sama. 4 Dengarkan video atau rekaman audio orang membaca puisi opsional. Tidak masalah bila Anda mencari aktor terkenal membaca Shakespeare atau orang biasa yang merekam puisi mereka sendiri. Akan menolong bila puisi yang dibacakan itu adalah yang Anda pilih, atau memiliki gaya yang serupa keras dan dramatis, deskripsi realistis, dsb.. Anda harus bisa mengatakan dalam satu menit apakah Anda menyukai pembacaan puisi tersebut. Teruslah mencari sampai Anda menemukan seseorang yang Anda sukai, dan pelajari yang mereka rekam. Pikirkan alasan Anda menyukai puisi tersebut, dan tuliskan jawaban untuk pertanyaan itu sehingga Anda mengikuti contoh baiknya. Apakah Anda menikmati puisi yang dibaca dengan perlahan dan stabil, atau pertunjukan yang cepat dan melambat untuk menekankan perasaan yang berbeda? Apakah Anda menyukai penampil yang melebih-lebihkan nada suara dan gerakan dramatis, atau yang terdengar lebih natural dan realistis? Ini sangat bermanfaat apabila Anda ingin menjadi lebih baik dalam pembacaan puisi. Sering mendengarkan orang yang Anda kagumi akan mengajari Anda bagaimana memperbaiki kemampuan.[2] 5 Buat catatan secara langsung untuk menandai bagaimana Anda akan membacakannya. Cetak atau tulis paling tidak satu salinan puisi Anda itu. Langsung buat catatan untuk mengetahui kapan harus berhenti, melambat, membuat gerakan, atau mengubah nada suara.[3] Ini disebut menandai puisi, dan mungkin Anda harus bereksperimen dengan berbagai gaya berbeda sebelum menemukan yang Anda suka. Tebaklah apa yang mungkin terdengar paling baik, kemudian bacakan dengan suara keras untuk mengetahui apakah Anda benar. Jika Anda mendengarkan contoh puisi lain, Anda harus memiliki beberapa gagasan bagaimana Anda ingin mengubah kecepatan, jeda, atau mengubah nada suara. Tidak ada satu cara untuk menulis catatan ini. Gunakan simbol atau kata-kata apa pun yang masuk akal bagi Anda, atau soroti kata-kata yang ingin Anda tekankan. Pikirkan apa yang sesuai dengan puisi tersebut. Puisi dramatis seperti The Jabberwocky dapat ditampilkan dengan gerakan tubuh dan perubahan ekspresi wajah yang ekstrem. Puisi tentang pemandangan padang rumput yang tenang dapat dibaca perlahan-lahan dengan suara tenang. 6 Latihlah membaca puisi lebih pelan dari yang Anda inginkan. Ketika berada di depan banyak orang, mudah bagi saraf dan adrenalin untuk membuat Anda menambah kecepatan.[4] Bahkan untuk puisi yang ingin Anda baca dengan cepat, latihlah memulai dengan agak pelan, kemudian tambah kecepatan ketika sudah lebih menarik atau tegang. Memang lebih jarang, puisi akan mulai dengan bersemangat kemudian melambat, dalam hal ini Anda dapat berlatih memperlambat kecepatan. Ambil jeda bila kedengarannya alami sehingga pembacaan puisi terdengar lebih halus. Jangan mengambil jeda di akhir setiap baris, kecuali bila Anda benar-benar berpikir cara itu akan terdengar lebih baik. Bila puisi Anda memiliki tanda baca, tunda jeda panjang untuk akhir kalimat, dan jeda yang lebih pendek untuk koma, tanda dalam kurung, dan tanda baca lain.[5] Atur waktu bila ada batasan berapa lama puisi dapat dibacakan. Umumnya, pembacaan puisi hanya memerlukan beberapa menit. Jika penampilan Anda berlangsung terlalu lama, cobalah memilih satu atau dua bait puisi yang bisa berdiri sendiri, atau pilih puisi yang berbeda. Jangan coba membaca super cepat untuk memenuhi batas waktu; itu tidak akan terdengar enak. 7 Fokus pada kata-kata lebih daripada akting. Bahkan puisi dramatis pun harus lebih banyak mengenai puisi itu sendiri, bukan gerak tubuh dan suara yang dibuat. Anda bisa melebih-lebihkan dari kehidupan normal jika berpikir cara itu cocok dengan gaya puisi, tetapi jangan mengalihkan perhatian orang dari makna kata-kata yang sebenarnya. Cobalah mengucapkan setiap kata dengan jelas. Jangan "menelan" akhir kalimat Anda, sehingga membuatnya tidak jelas atau tak terdengar. Jika Anda tidak yakin gerakan apa yang pantas, jagalah agar siku Anda bebas dekat sisi tubuh dan letakkan satu tangan di atas tangan lain, di depan tubuh Anda. Dari posisi ini Anda dapat membuat gerakan kecil yang tampak alami, atau diam tanpa terlihat terlalu kaku.[6] Sesekali, Anda bisa melanggar aturan ini. Bila Anda tampil di depan anak-anak kecil, mereka senang dengan gerakan dan suara yang dibesar-besarkan. Beberapa puisi eksperimental mungkin menginstruksikan Anda untuk membuat suara tidak masuk akal atau memasukkan aksi tidak biasa dalam penampilan. 8 Latihan, latihan, latihan. Begitu Anda memutuskan kapan ingin mengambil jeda dan gerakan apa yang akan dibuat, Anda masih perlu latihan beberapa kali jika ingin memberi usaha terbaik pada penampilan. Cobalah menghafalkan puisi meskipun tidak diharuskan, karena Anda akan lebih terdengar percaya diri dan tampak lebih alami bila tidak membaca dari selembar kertas. Berlatih di depan cermin adalah cara yang baik untuk mendapatkan gagasan seperti apa perspektif audiens. Anda juga dapat merekam video penampilan Anda dan kemudian melihatnya untuk mendapatkan ide apa yang terlihat alami dan apa yang tidak berhasil. Berlatih di depan audiens yang bersahabat kalau bisa. Satu atau dua orang sudah akan membantu Anda mengadaptasi gagasan tampil di depan publik. Minta nasihat dari mereka setelahnya dan cobalah mempertimbangkan setiap saran, meskipun ternyata nanti Anda tidak mengikutinya. Iklan 1 Kenakan pakaian yang bagus tetapi nyaman. Kenakan pakaian yang senang Anda pakai, tetapi usahakan untuk tetap rapi dan bersih. Anda juga harus memerhatikan kebersihan pribadi. Tujuannya adalah tetap nyaman dan rileks, tetapi juga memberikan penampilan yang siap dan percaya diri kepada audiens. Jika Anda berada di perlombaan puisi atau tempat lain dengan cahaya ditujukan pada penampil atau orang-orang mengambil foto, hindari mengenakan warna putih. Cahaya terang pada pakaian putih menyulitkan Anda melihat dengan jelas.[7] 2 Pelajari cara mengatasi demam panggung. Kebanyakan orang menjadi gugup sebelum tampil, jadi miliki rencana untuk mengatasinya. Banyak latihan akan membuat Anda lebih percaya diri, tetapi ada juga beberapa cara untuk membuat Anda tenang sebelum tampil Pergi ke suatu tempat sepi dan menenangkan. Bila Anda tahu cara meditasi atau ingin mempelajari bagaimana melakukannya, cobalah. Kalau tidak, cobalah duduk diam dan melihat sekeliling Anda alih-alih memikirkan pertunjukan tersebut. Makan dan minum sebagaimana yang Anda lakukan pada hari biasa. Makanlah makanan yang familier, dan minumlah minuman mengandung kafeina hanya bila itu merupakan kebiasaan Anda sehari-hari. Cukup minum air putih tepat sebelum tampil untuk menghindari tenggorokan kering.[8] Tenangkan diri Anda tepat sebelum tampil dengan meregangkan otot, berjalan-jalan, dan bersenandung sedikit untuk mengendurkan suara. Ambil beberapa napas dalam sebelum mulai tampil.[9] Ini akan memperbaiki suara dan juga menenangkan saraf Anda. 3Berdiri tegak. Postur yang baik memiliki banyak manfaat selama tampil. Selain membuat Anda terlihat percaya diri dan siap di depan audiens, berdiri tegak akan membantu Anda bicara lebih keras dan lebih jelas, sehingga semua orang dapat mendengar Anda.[10] 4 Buat kontak mata dengan audiens. Ketika tampil, Anda harus memandang mata audiens. Sering-sering bergerak di antara mereka, alih-alih menatap satu orang untuk waktu yang terlalu lama, berhentilah cukup lama untuk menatap mata mereka. Ini akan mendapatkan perhatian audiens dan membuat penampilan Anda tampak lebih alami.[11] Jika Anda berada di kompetisi, jangan hanya fokus pada juri jika ada orang lain yang hadir. Beri perhatian kepada seluruh audiens, dan buat juga kontak mata dengan audiens yang bukan juri.[12] 5 Buat suara Anda terdengar oleh semua audiens. Ada beberapa cara untuk membuat suara Anda terdengar lebih keras dan jelas tanpa harus berteriak. Angkat dagu Anda sedikit, bahu ditarik ke belakang, dan punggung lurus. Cobalah bicara dari suara rendah di dada, bukan di mulut dan tenggorokan. Melafalkan setiap kata dengan jelas juga dapat membantu audiens memahami Anda. Ambil napas dalam selama tampil sehingga Anda tidak kehabisan udara.[13] Bawa segelas air ke panggung untuk menyegarkan suara Anda jika pembacaan puisi lebih lama dari satu atau dua menit. 6 Pelajari cara bicara dengan mikrofon jika dipakai. Jauhkan mikrofon beberapa sentimeter sekitar lima senti dari mulut Anda dan agak di bawahnya. Anda harus bicara di atas mikrofon, tidak langsung ke dalamnya.[14] Sebelum Anda mulai tampil, tes volumenya dengan memperkenalkan diri atau bertanya apakah audiens dapat mendengar Anda. Jika Anda memakai mikrofon yang ditempelkan di bagian depan kemeja atau kerah, Anda tidak perlu bicara tepat ke arahnya. Bicaralah seolah Anda bicara kepada kelompok kecil. Jangan memutar kepala terlalu jauh atau terlalu cepat, atau mikrofon akan terlepas. Jika Anda memiliki masalah dengan mikrofon, mintalah bantuan dari orang yang mengurus audio atau orang yang bertanggung jawab pada acara. Penampil tidak perlu membereskan masalah sistem peralatan suara. Iklan 1Terus lanjutkan bila Anda membuat kesalahan kecil pada kata-kata. Jika Anda mengatakan "yang" dan bukan "nan" atau membuat kesalahan serupa yang tidak mengubah makna atau irama, jangan panik. Teruskan penampilan Anda tanpa gangguan. 2 Jika Anda membuat kesalahan yang lebih besar, berhentilah sebentar dan ulang satu atau dua baris terakhir itu. Audiens akan memerhatikan atau menjadi bingung, jadi jangan mencoba mengelabui mereka dengan bergegas melewati bagian itu.[15] Anda tidak perlu bereaksi berlebihan cukup berhenti sebentar dan kembali ke awal baris, atau di mana pun yang menurut Anda paling masuk akal. "Kesalahan yang lebih besar" termasuk mengucapkan baris yang tidak pada urutannya, melupakan baris berikutnya, atau cukup mengacaukan kata-kata sehingga makna atau iramanya terpengaruh. 3 Ambil napas dalam dan mulai dari awal jika Anda benar-benar lupa baris berikutnya. Terkadang, kecemasan Anda sendiri akan menghalangi ingatan. Jika Anda sudah mundur beberapa baris dan tetap tidak bisa mengingat bagaimana kelanjutannya, kembalilah ke awal. Irama dari membacakan baris yang Anda hafal biasanya membawa ke bagian yang tadinya Anda kira terlupakan. Khususnya untuk puisi yang panjang, mundurlah sampai beberapa bait, atau sekitar 10 baris. Simpan salinan puisi tersebut di saku Anda untuk berjaga-jaga bila Anda tetap tidak bisa mengingat baris berikutnya. Jika Anda tidak membawa salinan dan masih tidak bisa mengingat baris berikutnya, lompati ke baris yang Anda tahu. Jika Anda lupa seluruh sisa puisi tersebut, ucapkan terima kasih kepada audiens dengan tenang seolah Anda sudah mencapai akhir puisi. 4 Jika seseorang mencoba bicara pada Anda di tengah-tengah puisi, berhentilah sampai gangguan tersebut ditangani. Audiens di pembacaan puisi datang untuk mendengarkan penampilan satu orang, bukan perdebatan. Siapa pun yang mencoba menginterupsi Anda harus ditangani dengan cepat oleh audies atau penanggung jawab. Tergantung jarak Anda dengan awal puisi, Anda bisa mulai dari awal atau hanya mundur sampai permulaan yang alami beberapa baris sebelumnya. 5Sadari bahwa kesalahan bukanlah bencana besar seperti yang Anda pikirkan. Membuat kesalahan di panggung sebenarnya dapat menjadikan Anda penampil yang lebih percaya diri dalam jangka panjang.[16] Ketakukan mengacaukan penampilan hampir selalu lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Tinjaulah kembali setelah Anda tenang dan sadari bahwa orang-orang akan melupakan insiden tersebut lebih cepat dari yang Anda kira. Iklan Jika Anda tertarik untuk membacakan lebih banyak puisi, cobalah mengetahui apa pendapat audiens tentang Anda. Iklan Peringatan Percaya diri dan tenang, tetapi tidak arogan. Jangan berasumsi Anda akan mendapat tepuk tangan meriah dari audiens yang berdiri dari kursi mereka, atau Anda akan merasa kecewa bahkan dengan respons yang di atas rata-rata. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
pembacaanpuisi. Masalah elementer tersebut antara lain memahami puisi, menguasai teknik membacakan puisi, dan kekomunikatifan. Pertama, memahami puisi. Kedua, menguasai teknik baca puisi. Adapun yang termasuk ke dalam teknik membacakan puisi ini yaitu vokal dan pengucapan, hal ini meliputi kejelasan artikulasi dan kemerduan. Kejelasan
Penghargaan terhadap puisi yang didasarkan pada pemahaman. Panuti Sudjiman, 19909 Penghargaan atas puisi sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam puisi itu. Abdul Rozak Zaidan et al , 199435. Apresiasi puisi adalah kegiatan menggauli cipta puisi dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta puisi. S. Effendi, 19827 Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1APRESIASI DANEKSPRESI PUISIDrs. Puji Santosa, Utama/IV-EAngka Kredit Pengembangan dan Pembinaan BahasaKementerian Pendidikan dan Kebudayaan 21. Pengertian Apresiasi1 kesadaran terhadap nilai seni danbudaya;2 penilaian penghargaan terhadapsesuatu; dan3 kenaikan nilai barang karena hargapasarnya naik atau permintaan akanbarang itu bertambah.KBBI, 200162 32. Pengertian Apresiasi PuisiPenghargaan terhadap puisi yang didasarkanpada pemahaman.Panuti Sudjiman, 19909Penghargaan atas puisi sebagai hasil pengenalan,pemahaman, penafsiran, penghayatan, danpenikmatan yang didukung oleh kepekaan batinterhadap nilai-nilai yang terkandung dalam puisiitu.Abdul Rozak Zaidan et al , 199435 4Apresiasi puisi adalah kegiatanmenggauli cipta puisi dengansungguh-sungguh hingga tumbuhpengertian, penghargaan,kepekaan pikiran kritis dankepekaan perasaan yang baikterhadap cipta puisi.S. Effendi, 19827 5Pengertian PuisiPuisi adalah peristiwa kebahasaan yang tersaringdengan semurni-murninya untukmengekspresikan kepribadian dalam suatubentuk yang tepat dan selaras dengan watakyang diungkapkannya.Pada awal perkembangannya menunjukkan cirikhusus, seperti bahasanya terikat oleh irama,matra, dan rima, serta susunannya terikat olehlarik dan bait.Perkembangan selanjutnya ada puisi bebas tidakterikat oleh pola larik, bait, irama, matra, danrima, seperti puisi naratif dan puisi dramatik. MENGENAL PUISIPuisi adalah ungkapan hati, pikiran, danperasaan penyair atas berbagai hal dalamkehidupan yang dituangkan melalui kata-kataatau bahasa puitis.Puisi lama, seperti syair,pantun, dan gurindammemiliki berbagai formula yang baku dan harusditaati.Puisi modern, seperti balada, ode, dan himnerelatif lebih longgar aturannya, bahkan ada puisibebas yang tidak terikat berbagai aturan. 7Contoh PuisiBalada Nabi NuhGemuruh air jadi lautanGemuruh dunia yang tenggelamGemuruh air jadi lautanGemuruh dunia yang tenggelamWahai kaum yang nestapaWahai anakku yang malangWahai kaum yang nestapaWahai anakku yang malangOoh Nabi NuhTaufiq Ismail, 1994. Balada Nabi-Nabi, Gema Nada Pertiwi 8MENYESALPagiku hilang sudah melayangHari mudaku sudah pergiSekarang petang datang membayangBatang usiaku sudah tinggiAku lalai di hari pagiBeta lengah di masa mudaKini hidup meracun hatiMiskin ilmu, miskin hartaAkh, apa guna kusesalkanMenyesal tua tiada bergunaHanya menambah luka sukmaKepada yang muda kuharapkanAtur barisan di hari pagiMenuju ke abah padang bakti!Ali Hasjmy dalam Suyono Suyatno 2002 9TUHAN, KITA BEGITU DEKATTuhanKita begitu dekatSebagai api dengan panasAku panas dalam apimuTuhanKita begitu dekatSeperti kain dengan kapasAku kapas dalam kainmuTuhanKita begitu dekatSeperti angin dan arahnyaKita begitu dekatDalam gelapKini aku nyalaPada lampu padammuAbdul Hadi 1977, Tergantung Pada Angin 10KUPINTA LAGIHai pagi yang baru menjelangPulangkan imanku yang sudah hilangBerikan daku Cinta dan HasratSupaya aku boleh mendaratKulihat terang ...Meski tidak benderang...Sehingga gelap,Lambat laun kan lenyap! Tatengkeng. 2000. Rindu Pustaka Jaya 113. Kegiatan Apresiasi Puisi1 Kegiatan apresiasi langsung2 kegiatan apresiasi tidak langsung3 Pendokumentasian4 Kegiatan kreatif Kegiatan Apresiasi LangsungKegiatan yang dilakukan secara sadaruntuk memperoleh nilai kenikmatandan kehikmatan dari puisi yangdiapresiasi, meliputi1 Membaca Puisi2 Mendengarkan Puisi3 Menonton Pertunjukan Pentas Puisi Kegiatan Membaca PuisiKegiatan membaca puisi ini dilakukan secarasungguh-sungguh untuk memperoleh sesuatuyang ada dalam puisi yang dibacanya.Sesuatu itu berupa nilai-nilai yang dapat diambilmanfaatnya bagi kehidupan.Nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan itumemberikan arahan tentang perilaku,pandangan hidup, dan cara menyikapi sesuatudalam menghadapi kehidupan di dunia dan diakhirat nantinya. Bacalah puisi berikut!CITA-CITAKUCita-citaku agar menjadi bangsa muliahendaklah bangsaku berusaha supayaselalu sadar berbakti, beriman, bertakwaakan tuntunan dan pencerahan Yang Esaagar hidupnya berjalan di jalan benar nyataseluruh rakyat dapat hidup dengan sejahtera,merasa adil, makmur, tenteram, dan bahagia,serta dapat jaya dan masyhur ke penjuru agar menjadi bangsa cendekiawanhendaklah bangsaku maju tetap mengusahakansenantiasa kaya akan pelbagai ilmu pengetahuanoleh karena dengan ilmu menjadi pangkal kemajuanoleh sebab bodoh dan dungu membuat kesengsaraanhidup menjadi tersesat-sesat berada dalam kegelapan,dengan ilmu lahir dan batin jalan hidup jadi tercerahkan. Cita-citaku agar menjadi bangsa bijak berwibawahendaklah bangsaku senantiasa harus waspadaberhati-hati, cermat, teliti, meski tidak harus curigakepada siapa saja, terlebih itu kepada lain bangsatidak boleh begitu saja kita ini mudahnya percayaberkenan menyerahkan apa-apa, segala yang adakepada mereka, ternyata dia melakukan tipu dayaingatlah, riwayat menunjukkan lengah dan terlenaakan menjadi malapetaka, hancur sudah agar menjadi bangsa teguh sentosahendaklah bangsaku dapat merapat tampil ke mukasenantiasa dalam persatuan dan kesatuan bangsasehingga menjadi bangsa yang kokoh penuh dayamampu menjalin persaudaraan di antara kita semuamembulatkan kekuatan meraih cita-cita nan muliamencapai Indonesia Raya, jaya selama-lamanya. Cita-citaku agar menjadi bangsa unggul dan jayahendaklah bangsaku maju meningkat kualitasnya,senantiasa brilian, bernas, andal, dan juga primamampu dapat menjadi pelindung atas rakyat jelatamampu memberi rasa aman, damai, dan sejahteramampu dapat memimpin bangsa-bangsa di duniamemayu hayuning bawana menjadi teladan agar menjadi bangsa dihormati, diseganihendaklah bangsaku maju tampil sebagai pemberanimenegakkan keadilan dan kebenaran di muka bumimelawan segala tindak angkara murka dan korupsidengan jujur, tegas, bijaksana, adil sesama insanisehingga setiap orang yang ada di dunia ini nantiketika mereka mengucapkan nama Indonesiaakan dihinggapi rasa hormat, segan, dan setiamerasa bangga menjadi bagian dari hidupnya. Semoga saja berkenan, Tuhan Yang Mahakuasasenantiasa melimpahkan kasih, anugerah, karuniatuntunan, pencerahan, daya kekuatan lahir batin, jugaperlindungan pada kita supaya terwujud cita-cita muliaIndonesia mencapai puncak kejayaan 7 April 2013 Kegiatan Mendengar PuisiKegiatan mendengar puisi itu dapat berupamendengarkan pembacaan puisi ataumendengarkan deklamasi.Kegiatan mendengar puisi dengan sungguh-sungguh itu perlu adanya ketajaman pikiran danperasaan untuk menyimak puisi yang didengarkan.Artinya, seseorang yang melakukan apresiasiterhadap puisi itu perlu adanya konsentrasi diriuntuk mendengarkan puisi yang didengarkantersebut.Mendengarkan dapat secara langsung dari seorangyang membacakan atau dapat juga melalui radio,televisi, tipe recorder, ataupun komputer yangdilantangkan sound sistemnya. Kegiatan Menonton PertunjukanKegiatan menonton pertunjukan dapat berupamenonton pembacaan puisi, menonton deklamasi,dan menonton musikalisasi puisi.Menonton pertunjukan ini tidak terbatas padapementasan panggung saja, tetapi juga termasukmenonton lewat televisi, video, pemutaran cakrampadat CD, dan film di bioskop, serta film diinternet.Kegiatan apresiasi puisi dari sisi pertunjukan inimengajak apresiator menyaksikan pertunjukandengan pandangan mata kepalanya sendiri. Kegiatan Apresiasi Tak LangsungKegiatan apresiasi yang menunjangpemahaman terhadap puisi.Cara tidak langsung ini meliputi tigakegiatan pokok, yaitu1 mempelajari teori puisi,2 mempelajari kritik dan esai puisi,3 mempelajari sejarah puisi. 21Kegiatan mempelajari teori puisi termasuk apresiasi tidaklangsung karena yang dipelajari adalah konsep-konsep,kriteria, batasan-batasan, fungsi, dan teori-teori penelaahanpuisi.Mempelajari teori puisi hanya bersifat membantumemahami, menghayati, dan memberi penghargaanterhadap puisi.Sifat dari mempelajari teori puisi ini hanya memberi bantuanpemahaman terhadap puisi.Teori puisi sebenarnya layak dipelajari oleh para mahasiswadan guru untuk menambah wawasan atau pengetahuantentang puisi.Sebaliknya, untuk siswa atau murid di sekolah, dari sekolahdasar hingga sekolah menengah, lebih baik diberi apresiasipuisi secara langsung.Para murid atau siswa lebih baik langsung membaca puisi,langsung mendengar puisi dibacakan, dan langsungmenonton pertunjukan puisi dipentaskan. 22Mempelajari kritik dan esai puisi juga merupakankegiatan yang hanya bersifat membantupemahaman terhadap puisi.Dalam mempelajari kritik dan esai puisimahasiswa dan guru dibawa menuju ke kegiatanpenelahaan, pengkajian, penelitian, atau analisiskarangan yang membicarakan segi-segi tertentupuisi.Pembicaraan tentang puisi dapat berupa arikelyang termuat dalam surat kabar, majalah, bukuantologi esai, bahkan ada satu buku utuh yangmembicarakan satu puisi.Mempelajari kritik dan esai puisi juga menambahwawasan dan melihat bagaimana cara orang lainmemberi pertimbangan baik dan buruk terhadappuisi. 23Kegiatan mempelajari sejarah puisi juga bersifat apresiasitidak langsung, yaitu sekadar membantu pemahamanterhadap puisi dari sisi perkembangan dari satu dekade kedekade berikutnya, dari satu angkatan ke angkatanberikutnya, dan dari satu aliran ke aliran lainnya.Dalam mempelajari sejarah puisi mahasiswa/guru diajakmemahami konsep-konsep dasar angkatan, sejarah aliransastra, perkembangan jenis-jenis sastra dari berbagai segi,bahkan ciri-ciri struktur dan isi puisi setiap angkatan.Penulisan sejarah puisi tidak terbatas yang berbentuk buku,tetapi juga puisi yang dimuat dalam majalah, surat kabar,bahkan manuskrip yang hanya berbentuk naskah stensilan.Dengan mempelajari sejarah puisi calon apresiator akandibimbing mengenal ciri-ciri, kategori, dan konsep-konsepdasar puisi yang diapresiasi, termasuk sistem pengarang,sistem penerbitan, sistem kritikus, sistem formal, sistempengayom, dan sistem penyebarluasan puisi. Pendokumentasian PuisiUsaha pendokumentasian puisi juga termasuk bentukapresiasi puisi yang secara nyata ikut melestarikankeberadaan puisi.Bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap puisi dengancara mendokumentasikan puisi ini dilihat dari segi fisiknyaikut memelihara puisi, menyediakan data bagi mereka yangmembutuhkan, dan menyelamatkan puisi dari kepunahan.Kegiatan dokumentasi dapat meliputi pengumpulan danpenyusunan semua data puisi, baik yang berupa artikel-artikel puisi dalam surat kabar, majalah, makalah-makalah,skripsi, tesis, disertasi, maupun buku-buku puisi.Di Indonesia yang paling terkenal dokumentasi sastranyatermasuk puisi adalah Pusat Dokumentasi Sastra di Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya 73 JakartaPusat. Selain itu, ada juga dokumentasi sastra DS Moeljanto,dokumentasi sastra Korrie Layun Rampan, dan dokumentasisastra Suripan Sadi Hutomo. Kegiatan KreatifKegiatan kreatif juga termasuk salah satu kegiatanapresiasi puisi.Dalam kegiatan ini dapat dilakukan adalah belajarmenciptakan puisi, misalnya menulis puisi, menulisapresiasi atau kritik puisi, dan musikalisasi puisi.Hasil cipta siswa atau mahasiswa dapat dikirimkan dandimuatkan dalam majalah dinding, buletin OSIS, majalahsekolah, surat kabar, ataupun majalah sastra sepertiHorison.Selain itu, juga dapat dilakukan kegiatan rekreatif, yaitumenceritakan kembali puisi yang dibaca, yang didengar,atau yang ditontonnya. Kegiatan kreatif dan rekreatif jelasmenunjang pemahaman dan penghargaan terhadap puisi,yaitu mengajak mereka yang berminat untuk bergaul danmencintai puisi. 324. Tiga Tingkatan Apresiasi Puisi1 Seseorang mengalami pengalaman yang ada dalampuisi, ia terlibat secara emosional, intelektual, danimajinatif;2 Setelah mengalami hal seperti itu, kemudian dayaintelektual seseorang itu bekerja lebih giatmenjelajahi medan makna puisi yangdiapresiasinya; dan3 Seseorang itu menyadari hubungan puisi dengandunia di luarnya sehingga pemahaman danpenikmatannya dapat dilakukan lebih luas danmendalam.Yus Rusyana, 19792 335. Manfaat Apresiasi PuisiSetidak-tidak terdapat enam manfaat bagikehidupan ketika mengapresiasi puisi, yaitu1 manfaat hiburan,2 manfaat estetis,3 manfaat pendidikan,4 manfaat kepekaan batin atau sosial,5 manfaat menambah wawasan, dan6 manfaat pengembangan kejiwaan ataukepribadian. 346. PenutupDemikianlah pembicaraan kita ihwal pembelajaranapresiasi puisi, baik yang dapat diterapkan bagisiswa sekolah dasar hingga ke sekolah menengah,maupun bagi mahasiswa di perguruan tinggi.Inti sari metode dan keilmuannya ihwalpembelajaran apresiasi puisi itu pada dasarnyasama dengan pembelajaran apresiasi sastra yanglainnya, tidak jauh berbeda, hanya materi ataubahan apresiasi puisinya yang disesuaikan dengankondisi dan situasi sang apresiator. 35Pesan Khusus bagiPengajar Apresiasi PuisiPengajar apresiasi puisi harus1 profesional,2 pandai-pandailah menciptakan suasanabelajar yang dapat menyenangkan atautidak membosankan siswanya,3 kreatif dan aktif memilih materi atau bahanpembelajaran apresiasi puisi, dan4 mampu atau menguasai bidang garapannya. 36Kunci Keberhasilan/KesuksesanNilai Positip +1. Motivasi adasemangat/dorongandari dalam diri2. Kerja Keras tanpamengenal lelah, putusasa 99% transpirasi3. Tekun, rajin, banyakmembaca dan Faktor X Doa, Ibadah,Sembahyang 1%InspirasiNilai Negatif -1. Kambing Hitammenyalahkan oranglain, benar diri2. Kotombe mencari-carikejelekan orang lain,ngerumpi3. Penurunan Daya IngatPelupa, sakit ingatan4. BAKMI Bosenan, Aras-Arasen, Keset, Males,Isinan ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Berdasarkanhasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya maka peneliti menyimpulkannya sebagai berikut: (1) Proses pembelajaran membaca permulaan pada
1. Membaca puisi sebagai Apresiasi Puisi Secara makna leksikal, apresiasi appreciation mengacu pada pengertian pemahaman dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian, dan pernyataan yang memberikan penilaian Hornby dalam Sayuti, 19852002. Sementara itu, Effendi 1973 18 menyatakan bahwa apresiasi sastra adalah menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra. Pada dasarnya, kegiatan membaca puisi merupakan upaya apresiasi puisi. Secara tidak langsung, bahwa dalam membaca puisi, pembaca akan berusaha mengenali, memahami, menggairahi, memberi pengertian, memberi penghargaan, membuat berpikir kritis, dan memiliki kepekaan rasa. Semua aspek dalam karya sastra dipahami, dihargai bagaimana persajakannya, irama, citra, diksi, gaya bahasa, dan apa saja yang dikemukakan oleh media. Pembaca akan berusaha untuk menerjemahkan bait perbait untuk merangkai makna dari makna puisi yang hendak disampaikan pengarang. Pembaca memberi apresiasi, tafsiran, interpretasi terhadap teks yang dibacanya Setelah diperoleh pemahaman yang dipandang cukup, pembaca dapat membaca puisi. Karena kata “membacakan” mengandung makna benefaktif, yaitu melakukan sesuatu pekerjaan untuk orang lain, maka penyampaian bentuk yang mencerminkan isi harus dilakukan dengan total agar apresiasi pembaca terhadap makna dalam puisi dapat tersampaikan dengan baik kepada pendengar. Makna yang telah didapatkan dari hasil apresiasi diungkapkan kembali melalui kegiatan membaca puisi. Dapat pula dikatakan sebagai suatu kegiatan transformasi dari apresiasi pembaca dengan karakter pembacaannya, termasuk ekspresi terhadap penonton. 2. Faktor-faktor Penting dalam Membaca puisi Setiap bentuk dan gaya baca puisi selalu menuntut adanya ekspresi wajah, gerakan kepala, gerakan tangan, dan gerakan badan. Keempat ekspresi dan gerakan tersebut harus memperhatikan 1 jenis acara pertunjukkan, pembuka acara resmi, performance-art, dll, 2 pencarian jenis puisi yang cocok dengan tema perenungan, perjuangan, pemberontakan, perdamaian, ketuhanan, percintaan, kasih sayang, dendam, keadilan, kemanusiaan, dll, 3 pemahaman puisi yang utuh, 4 pemilihan bentuk dan gaya baca puisi, 5 tempat acara indoor atau outdoor, 6 audien, 7 kualitas komunikasi, 8 totalitas performansi penghayatan, ekspresi, 9 kualitas vokal, 10 kesesuaian gerak, dan 11 jika menggunakan bentuk dan gaya teaterikal, harus memperhatikan a pemilihan kostum yang tepat, b penggunaan properti yang efektif dan efisien, c setting yang sesuai dan mendukung tema puisi, d musik yang sebagai musik pengiring puisi atau sebagai musikalisasi puisi 3. Bentuk dan Gaya dalam Membaca puisi Suwignyo 2005 mengemukakan bahwa bentuk dan gaya baca puisi dapat dibedakan mejadi tiga, yaitu 1 bentuk dan gaya baca puisi secara poetry reading, 2 bentuk dan gaya baca puisi secara deklamatoris, dan 3 bentuk dan gaya baca puisi secara teaterikal. Bentuk dan Gaya Baca Puisi secara Poetry Reading Ciri khas dari bentuk dan gaya baca puisi ini adalah diperkenankannya pembaca membawa teks puisi. Adapaun posisi dalam bentuk dan gaya baca puisi ini dapat dilakukan dengan 1 berdiri, 2 duduk, dan 3 berdiri, duduk, dan bergerak. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi berdiri, maka pesan puisi disampaikan melalui gerakan badan, kepala, wajah, dan tangan. Intonasi baca seperti keras lemah, cepat lambat, tinggi rendah dilakukan dengan cara sederhana. Bentuk dan gaya baca puisi ini relatif mudah dilakukan. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi duduk, maka pesan puisi disampaikan melalui 1 gerakan-gerakan kepala mengenadah, menunduk menoleh, 2 gerakan raut wajah mengerutkan dahi, mengangkat alis, 3 gerakan mata membelakak, meredup, memejam, 4 gerakan bibir tersenyum, mengatup, melongo, dan 5 gerakan tangan, bahu, dan badan, dilakukan seperlunya. Sedangkan intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat katakata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca puisi duduk, berdiri, dan bergerak, maka yang harus dilakukan pada posisi duduk adalah 1 memilih sikap duduk dengan santai, 2 arah dan pandangan mata dilakukan secara bervariasi, dan 3 melakukan gerakan tangan dilakuakan dengan seperlunya. Sedang yang dilakukan pada saat berdiri adalah 1 mengambil sikap santai, 2 gerakan tangan, gerakan bahu, dan posisi berdiri dilakukan dengan bebas, dan 3 ekspresi wajah kerutan dahi, gerakan mata, senyuman dilakukan dengan wajar. Yang dilakukan pada saat bergerak adalah 1 melakukan dengan tenang dan terkendali, dan 2 menghindari gerakan-gerakan yang berlebihan. Intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat katakata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Bentuk dan Gaya Baca Puisi secara Deklamatoris Jika deklamator memilih bentuk dan gaya dengan posisi duduk, berdiri, dan bergerak, maka yang dilakukan pada posisi duduk adalah 1 memilih posisi duduk dengan santai, kaki agak ditekuk, posisi mriing dan badan agak membungkuk, Dan 2 arah dan pandangan mata dilakukan bervariasi menatap dan menunduk. Sedang yang dilakukan pada posisi berdiri 1 mengambil sikap tegak dengan wajah menengadah, tangan menunjuk, dan 2 wajah berseri-seri dan bibir tersenyum. Yang dilakukan pada saat bergerak 1 melakukan dengan tenang dan bertenaga, dan 2 kaki dilangkahkan dengan pelan dan tidak tergesa-gesa. Intonasi dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat kata-kata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Bentuk dan Gaya Baca Puisi secara Teaterikal Ciri khas bentuk dan gaya baca puisi teaterikal bertumpu pada totalitas ekspresi, pemakaian unsur pendukung, misal kostum, properti, setting, musik, dll., meskipun masih terikat oleh teks puisi/tidak. Bentuk dan gaya baca puisi secara teaterikal lebih rumit daripada poetry reading maupun deklamatoris. Puisi yang sederhana apabila dibawakan dengan ekspresi akan sangat memesona. Ekspresi jiwa puisi ditampakkan pada perubahan tatapan mata dan sosot mata. Gerakan kepala, bahu, tangan, kaki, dan badan harus dimaksimalkan. Potensi teks puisi dan potensi diri pembaca puisi harus disinergikan. Pembaca dapat menggunakan efek-efek bunyi seperti dengung, gumam, dan sengau diekspresikan dengan total. Lakuan-lakukan pembaca seperti menunduk, mengangkat tangan, membungkuk, berjongkok, dan berdiri bebas diekspresikan sesuai dengan motivasi dalam puisi. Aktualisasi jiwa puisi harus menyatu dengan aktualisasi diri pembaca. Inilah bentuk dari gaya baca puisi yang paling menantang untuk dilakukan.
Membacapuisi (poetry reading) pada hakikatnya merupakan suatu usaha menyampaikan puisi kepada pendengar atau hadirin dengan cara yang setepat-tepatnya (sesuai dengan tuntutan puisi itu sendiri) untuk membawakan seluruh nilai-nilai puisi tersebut sesuai dengan yang dimaksudkan penyairnya (Suharianto 1982: 46).
JAKARTA-Minat anak dalam literasi masih rendah di Indonesia. Padahal literasi ini memiliki ragam manfaat untuk anak. Nah, untuk menggairahkan dan meningkatkan literasi anak, salah satu caranya dengan membaca dan pembaca puisi yang pernah viral beberapa tahun lalu, Peri Sandi Huizche menjelaskan meningkatnya literasi anak dipengaruhi berbagai hal termasuk dalam kegemaran membaca. "Membaca puisi adalah satu upaya merefleksikan hasil bacaan menafsir teks ke dalam bentuk penghayatan-ekspresi, dinamika-intonasi, gestikulasi dan mengkreasikan-tampilan dihadapan orang," ujar Peri dalam keterangan pers yang diterima Republika belum lama modal utama pembaca puisi itu adalah tidak buta huruf. "Selama mereka bisa membaca, baca puisi itu pasti bisa,” berharap anak-anak bisa menjadi generasi yang gemar memmbaca. Ia juga ingin anak-anak mampu memberi martabat pada bahasa yang setiap hari digunakan dari laman Kids Read Now, WH Auden berkata seorang penyair, di atas segalanya, adalah orang yang sangat mencintai anak-anak, kecintaan pada bahasa ini diterjemahkan menjadi pengenalan literasi yang dapat diakses melalui puisi dan pendidikan yang lebih luas tentang keindahan dan sejak dini dan sering kali selama perjalanan anak dengan literasi, puisi dapat berarti perbedaan antara sekadar mengetahui kata dan memanfaatkan setiap aspek kekuatan puisi dapat meningkatkan kesadaran anak akan kata-kata. Dalam puisi, setiap pilihan kata penting. Entah itu untuk tujuan berima, aliterasi, metafora atau cara yang sempurna untuk menggambarkan sesuatu, pilihan kata lebih berarti dalam konteks puisi. Setiap keputusan memiliki alasan tertentu di baliknya. Setiap kata cocok, dan itu cocok karena suatu anak mungkin tidak sepenuhnya memahami mengapa ada kata-kata khusus dalam puisi. Ketika dia mendengar puisi itu berulang-ulang, dia segera dapat memahami bahwa puisi itu lebih menyenangkan karena pilihan itu. Akhirnya, dia akan mencari tahu mengapa keputusan itu terjadi dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pilihan kata melalui proses itu, puisi menumbuhkan perbendaharaan kata anakPuisi memaparkan anak-anak pada kata-kata baru. Dalam upaya untuk menangkap maknanya dengan sempurna, seorang penyair akan menempuh jalan raya sinonim untuk menemukan pilihan yang yang dirancang untuk anak-anak sering kali berirama dan berirama. Itu memudahkan anak-anak untuk menghafal dan mencari tahu arti kata-kata juga membuat anak menjadi pembelajar yang lebih baik. Struktur musik puisi membuat hafalan dan pembacaan lebih mudah juga. Puisi meningkatkan literasi anak-anak dengan menghubungkan memori dengan isyarat audio dan visual yang membantu anak-anak mengenali pola, membuat kesimpulan langkah berikutnya yang logis, dan memberi siswa muda keuntungan saat mempelajari apa pun mulai dari bahasa baru hingga inilah yang melatarbelakangi Penerbit Erlangga mengadakan talkshow Gairahkan Literasi dengan Membaca Puisi bersama narasumber Peri Sandi Huizche. Acara ini dilaksanakan pada bulan Juli lalu di pameran Erlangga Art Awards Goes to Jogja berlokasi di Langgeng Art Foundation, Yogyakarta. Talkshow ini diawali dengan kegiatan lomba membaca puisi yang pesertanya adalah pelajar SMP dan SMA di Yogyakarta.
stTNX. xm1z6xv1ch.pages.dev/184xm1z6xv1ch.pages.dev/326xm1z6xv1ch.pages.dev/93xm1z6xv1ch.pages.dev/68xm1z6xv1ch.pages.dev/110xm1z6xv1ch.pages.dev/373xm1z6xv1ch.pages.dev/36xm1z6xv1ch.pages.dev/129xm1z6xv1ch.pages.dev/31
membaca puisi termasuk kegiatan membaca